Korban Tewas Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon Jadi 21 Orang, 4 Masih Dicari

Cirebon, mandalapos.co.id – Tim SAR Gabungan kembali menemukan dua korban tanah longsor di area tambang batu Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, dalam kondisi meninggal dunia, Senin (2/6). Dua korban yang berhasil dievakuasi tersebut diketahui bernama Sudiono dan Puji Siswanto. Keduanya langsung dibawa ke RSUD Arjawinangun untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Dalam keterangan tertulisnya yang dikutip mandalapos dari Instagram Kantorsar_Bandung, Kepala Kantor SAR Kelas A Bandung, Ade Dian Permana, S.A.P., M.Si, yang juga bertindak sebagai SAR Mission Coordinator (SMC), menjelaskan bahwa proses pencarian hari ini sempat diwarnai dua kali longsor susulan.

Sebelum pencarian dilanjutkan, tim melakukan sector assessment menggunakan UAV Thermal dan total station milik PT Indocement untuk memantau pergerakan tebing dan melakukan pemetaan potensi bahaya. Tim juga melibatkan PVMBG, ESDM, serta engineer dari PT Indocement untuk memastikan lokasi kerja dinyatakan aman.

Pencarian dilanjutkan di dua titik, yakni Worksite A pada koordinat 6°46’28.68″S 108°24’6.87″E dan Worksite B di 6°46’29.46″S 108°24’4.69″E, masing-masing dengan radius 100 meter. Di lokasi tersebut, tim mengerahkan enam unit ekskavator, dua unit wheel loader, serta personel safety officer di masing-masing titik. Unit K9 dari Polda Jabar juga diturunkan untuk mendeteksi lokasi korban yang masih tertimbun material longsoran.

Sudiono ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 10.33 WIB, sementara Puji Siswanto ditemukan pada pukul 14.30 WIB. Keduanya segera dievakuasi, diidentifikasi oleh tim Inafis, dan dibawa ke RSUD Arjawinangun.

Pencarian hari keempat dihentikan sementara pada pukul 16.30 WIB dan akan dilanjutkan kembali esok hari. Hingga hari ini, data sementara menunjukkan sebanyak 6 orang selamat, 21 orang meninggal dunia, dan 4 orang masih dalam pencarian berdasarkan laporan keluarga ke Posko SAR Bandung. Data korban bersifat sementara dan masih dapat berubah sesuai perkembangan di lapangan.

*Red