Ngabuburit Ala Pemuda Kabupaten Tasikmalaya, Punguti Sampah di Jalan Berikan Contoh Nyata ke Pemerintah

0
46

Mandalapos.co.id, Tasikmalaya – Biasanya tradisi ngabuburit di isi dengan berburu takjil untuk nanti disuguhkan ketika berbuka puasa. Namun berbeda halnya dengan yang dilakukan oleh sekelompok pemuda Kabupaten Tasikmalaya dari organisasi Navigation For Transformation (NFT), PMII Komisariat UNIK Cipasung, dan juga PMII Rayon Syariah. Mereka mengisi kegiatan ngabuburit dengan memungut sampah yang berserakan di Jalan Pahlawan KHZ. Musthafa, Cipakat, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (22/3).

“Ini adalah salah satu langkah kecil kepedulian dari kami terhadap lingkungan selaku kaula muda yang mau tidak mau memberi contoh kepada masyarakat bahwa persoalan sampah itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, akan tetapi tanggung jawab bersama. Dari mulai Pemerintah sampai seluruh elemen masyarakat,” ujar Ketua NFT, Farhan Abdul Aziz.

Menjadi inisiator dari gerakan bersih-bersih sampah ini. Farhan menuturkan bahwa tanggungjawab persoalan sampah adalah tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.

Kebanyakan sampah yang mereka temui di wilayah tersebut ialah sampah rumah tangga mulai dari sampah platik, pecahan kaca, maupun sampai popok bayi. Dalam pelaksanaannya mereka memakai alat pelindung diri seadanya seperti sarung tangan dan masker.

“Tentunya kami sangat menyayangkan dengan adanya penumpukan sampah ini yang terkesan dibiarkan sudah lama, entah itu oleh masyarakat ataupun oleh Pemerintah setempat. Karena kalau kita lihat bahwa lokasi pembuangan sampah liar ini jaraknya dekat dengan lokasi kompleks pemerintahan daerah (Pemda Kabupaten Tasikmalaya) atau Gedung Bupati,” sebut Farhan.

“Secara nampak dan nyata bahwa pemerintah seolah-olah tidak serius dengan persoalan sampah. Karena yang dekat dengan ’istana’ pun tak kunjung dibereskan,” imbuhnya.

Farhan pun menyayangkan kesigapan pemerintah dalam menangani sampah yang begitu lamban. Bahkan sebelumnya mereka sempat melayangkan surat permohonan rapat dengar pendapat dengan pemerintah terkait persoalan sampah pada bulan lalu, akan tetapi belum ada tanggapan sama sekali dari pemerintah.

“Jika seandainya armada pengangkut sampahnya masih kurang ya tinggal tambah, kan mereka yang bikin kebijakan. Karena saya dalam hal ini menyoroti pemerintah hari ini dari kabar yang saya dengar malah akan membelanjakan APBD nya salah satunya untuk kepentingan istana seperti pengadaan gorden. Kan dari pada pengadaan gorden mending dibelanjakan untuk membeli truk sampah,” sebut Farhan.

Farhan juga menilai pemerintah daerah tidak betul-betul konsern dalam menangani persoalan sampah. Dirinya pun menyarankan kepada pemerintah untuk segera melakukan penambahan armada pengangkut sampah, serta mendorong pemerintah desa setempat untuk lebih gencar dalam mensosialisasikan kepada masyarakatnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Sementara Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UNIK Cipasung, Farid Afefi, menyambut baik ajakan kolaborasi dari organisasi NFT tentang adanya kegiatan ini.

“Kami akan menindaklanjuti kegiatan bersih-bersih ini dalam rangka memantik kesadaran masyarakat dan pemerintah setempat untuk peka terhadap kebersihan ataupun persoalan sampah di Kabupaten Tasikmalaya,” ujar Farid.*

*YAHYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini