Mandalapos.co.id, Natuna – Melonjaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Natuna mendapat perhatian serius dari Ketua Komisi I DPRD Natuna, Wan Arismunandar. Setelah mendapat informasi tersebut, Wan Aris pun langsung menyambangi Puskesmas Ranai dan RSUD Natuna, Senin, 4 Maret 2024.
Berdasarkan data yang dihimpun media ini dari Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, pasien DBD di Natuna mengalami peningkatan menjadi 37 kasus, yang tersebar di beberapa kecamatan yakni Kecamatan Pulau Tiga Barat, Kecamatan Bunguran Tengah, Kecamatan Bunguran Selamat, Kecamatan Bunguran Barat, dan Kecamatan Bunguran Timur.

Menanggapi permasalahan tersebut, Wan Aris mengatakan diperlukan penanganan dan pencegahan yang cepat dan tepat, untuk memutus mata rantai penyebaran demam berdarah di Natuna. Apalagi, katanya, saat ini masyarakat akan melaksanakan ibadah puasa di Bulan Ramadhan, sehingga imun akan menurun dan rentan terpapar penyakit.
“Dari informasinya DBD meningkat dibandingkan tahun 2023 kemarin. Kalau dilihat dari trennya dari bulan Januari ke Februari itu ada peningkatan, dari zero sehingga terjadi wabah dan meningkatnya luar biasa,” katanya.
Politisi Nasdem itu juga sempat mengunjungi pasien DBD yang sedang rawat inap di RSUD. Dua di antaranya pasien anak – anak dan dua pasien dewasa. Sidak tersebut untuk mencari tahu sumber asal munculnya kasus DBD.
“Dari hasil diskusi di puskesmas dan RSUD ini, saya akan melanjutkannya untuk membicarakan dengan pimpinan DPRD. Untuk bisa dibicarakan dengan Bupati Natuna, supaya bisa dilakukan penanganan lebih cepat dan lebih masif,” ujarnya.

Menurutnya, kasus DBD tidak cukup hanya pada penanganan pasien. Namun harus berlanjut pada sumber wabahnya.
DPRD akan mendukung program penanganan pencegahan wabah termasuk soal anggaran yang dibutuhkan.
Wan Aris menilai, pencegahan dengan foging saja tidak cukup. Karena hanya menunda dan membunuh nyamuk dewasa. Tapi tidak pada jentik nyamuknya.
Saya berharap, Pemerintah daerah dapat melibatkan seluruh stakeholder terkait untuk melakukan pencegahan, pembersihan lingkungan secara luar biasa.
“Dukungan anggaran kita pastikan, kalau ada sesuatu dan lain-lain seperti ini yang terjadi di luar dugaan pasti ada kekurangan anggarannya,” pungkasnya. *(ADVERTORIAL)
*ALFIAN