Hampir Meregang Nyawa Saat Ditabrak Kapal Kargo, Nelayan Anambas ini Belum Dapat Ganti Rugi

0
1240
Nelayan Anambas yang ditabrak oleh kapal kargo bernama Lokmua, dan anaknya Reni, saat ditemui mandalapos di kediamannya, Sabtu (25/5) (Foto: Yahya/mandalapos)

Mandalapos.co.id, Anambas – Nelayan Kepulauan Anambas bernama Lokmua, hampir meregang nyawa setelah pompongnya (kapal kayu) ditabrak oleh kapal kargo di perairan Batu Losok, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Sabtu (18/5) dini hari. 

Ditemui mandalapos di kediamannya di Kelurahan Tarempa, Sabtu (25/5). Lokmua masih menunjukan kondisi lemas dan trauma dengan peristiwa yang dialaminya. Pria berusia 67 tahun itupun bercerita, saat kejadian ia sedang labuh jangkar di perairan Batu Losok, namun tiba-tiba pompongnya ditabrak oleh kapal kargo yang melintas.

“Waktu dia nabrak saya langsung jatuh ke bawah pompong terbalik, saya berusaha timbul dari air, saat Saya timbul Saya liat jelas itu kapal kargo, tapi kapal itu tak berhenti terus saja,” ujarnya.

Lokmua mengatakan saat berusaha keluar dari dalam air nafasnya sudah hampir habis, sehingga dirinya tak mampu lagi berteriak. Ia pun berupaya bertahan hidup dengan mengapung menggunakan tutup fiber ikan miliknya.

“Akhirnya saya berenang pelan-pelan pakai tutup fiber, pas ada orang mancing lagi berlabuh saya teriak minta tolong. Terus mereka angkat saya dan di bawa ke rumah sakit. Sampai rumah sakit saya tetap sadar,” ceritanya.

Menurut Lokmua, beberapa hari paska kejadian itu datanglah seseorang bernama Taufik yang mengaku sebagai pemilik kapal kargo tersebut ke rumahnya.

“Dia katanya 3 hari lagi mau datang lagi,” ujar Lokmua.

Menambahkan penjelasan sang ayah, Reni anak Lokmua, mengatakan, dirinya mengaku tidak melihat langsung pemilik kapal kargo yang datang ke kediaman orang tuanya itu, Kendati demikian, beber Reni, dia sempat berbicara dengan pemilik kapal kargo KM Jabal Nur benama Taufik melalui sambungan telepon.

“Tetapi beliau bilang dia tak ada janji mau datang 3 hari ke depan sama orang tua saya, jadi saya bilang sama dia, tak mungkin orang tua saya pikun, dan juga orang tua perempuan bilang 3 hari mau datang, 1-2 hari anaknya pak Taufik mau datang, tapi batang hidung anaknya tak muncul sampai sekarang,” ucapnya kesal.

“Dia terus bilang kalau ibu mau marah – marah, kalau mau dilaporkan ya laporkan aja lah, kami ini mau buat baik,” tutur Reni menirukan ucapan pemilik kapal kargo.

Kendati sudah berjalan 1 minggu setelah kejadian, Lokmua dan keluarga belum melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib. Alasannya, kata Reni, masalah ini masih ditangani oleh Polair.

Anehnya, ungkap Reni, beberapa hari lalu terdapat personil Polair datang ke rumahnya dan mengatakan akan memberikan santunan dari pemilik Kapal Kargo yang menabrak pompong ayahnya.

“Saya tanya mau ngasih santunan apa?, dia tak tau santunan apa, tapi katanya dari pak Taufik atas rasa simpati dan kasiannya pada bapak saya. Kalau dia merasa yang nabrak kapalnya dia, dia yang datang ke sini bertanggung jawab, itu mau kami, ayah kami ini manusia bukan binatang,” ucap Reni kesal.

Reni pun mengatakan akan segera melaporkan ke pihak berwajib, jika tidak ada itikad baik dari pemilik kapal kargo yang telah mengakibatkan ayahnya terluka dan pompongnya tenggelam.

Hingga berita ini diterbitkan awak media mandalapos masih berupaya melakukan konfirmasi kepada Kasat Polairud Polres Anambas dan pihak terkait lainnya.*

*YAHYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini