Pupuk Kian Mahal, Petani Anambas Berjuang Tanpa Bantuan Pemerintah?

0
63

Anambas, mandalapos.co.id – Senyum sumringah terpancar dari wajah para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Makmur Jaya di Desa Pesisir Timur, Kecamatan Siantan. Keberhasilan mereka dalam panen perdana padi di lahan seluas 4.000 meter persegi menjadi sumber kebahagiaan, apalagi hasil panen mencapai 3,5 ton gabah.

Panen raya yang digelar pada Mei 2025 itu, turut dihadiri oleh Bupati Kepulauan Anambas, Aneng, beserta sejumlah pejabat dari berbagai instansi daerah. Momen ini menjadi bukti bahwa Desa Pesisir Timur memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan lokal.

Namun di balik keberhasilan itu, tersimpan berbagai persoalan klasik yang hingga kini belum terselesaikan. Mahalnya harga pupuk dan obat hama masih menjadi keluhan utama para petani.

Modal Pribadi, Minim Fasilitas

Menurut Sobeng, penanaman padi tersebut sepenuhnya dibiayai dari kantong pribadi para petani. “Ini kita buka sendiri, modal sendiri. Karena orang tidak percaya kalau di sini bisa tanam padi. Tapi hasilnya, alhamdulillah, sesuai harapan,” ujar Sobeng, Ketua Kelompok Tani Makmur Jaya saat ditemui Mandalapos, Jumat (30/5/2025).

Tak hanya itu, para petani juga belum memiliki mesin penggiling padi. Hal ini menghambat produksi beras berkualitas yang diminati masyarakat.

“Kita belum bisa membuktikan kualitas beras kita karena belum ada gilingan padi. Padahal, kualitas tanah sangat mendukung. Dari total luas lahan 9 hektare, jika digarap maksimal, satu hektare bisa menghasilkan minimal 8 ton gabah,” tambah Sobeng.

Sobeng menyebutkan bahwa pihaknya sudah mengajukan permohonan pupuk sejak masa tanam pertama. Namun hingga kini, belum ada realisasi bantuan dari pemerintah.

“Saat ini kami ingin menanam kembali, tapi terkendala pupuk. Kalau kemarin masih bisa pakai modal sendiri, sekarang belum ada modal. Ini yang jadi masalah besar,” ujarnya.

Ia mengibaratkan proses menanam padi seperti prajurit yang hendak pergi berperang. “Kalau tentara mau bertempur, ya peluru dan bekalnya harus disiapkan. Begitu juga petani, saat ingin menanam, pupuk dan obat-obatan harus tersedia. Bukan baru dicari saat sudah butuh,” tegasnya.

Sobeng berharap pemerintah segera memberikan perhatian nyata terhadap upaya petani lokal yang tengah membangun kemandirian pangan di wilayah pesisir.

“Ini untuk memajukan daerah. Kalau produksi beras meningkat, harga di pasaran bisa lebih terjangkau, dan masyarakat luas yang akan merasakan manfaatnya,” pungkasnya.*

*YAHYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini