Anambas, Mandalapos.co.id – Partai final Turnamen Sepakbola Piala Askab PSSI Kepulauan Anambas antara Tim Desa Tarempa Selatan melawan Tim Desa Mubur berakhir dengan kekecewaan. Bukan karena kalah dengan skor tipis 1–0, tetapi karena keputusan wasit yang tidak memberikan tambahan waktu di babak kedua meski laga sempat beberapa kali terhenti akibat pelanggaran.
Manajer Tim Desa Tarempa Selatan, Surianto, menilai keputusan tersebut tidak adil dan mencederai semangat sportivitas.
“Kami tidak mempermasalahkan kalah atau menang, tapi kecewa karena tidak ada tambahan waktu padahal babak kedua sering terhenti. Babak pertama saja ada tambahan waktu, masa babak kedua yang lebih banyak pelanggaran malah tidak,” ujarnya kepada Mandalapos, Minggu (26/10) di Lapangan Sulaiman Abdullah, Tarempa.
Surianto juga mengaku sempat menanyakan hal itu kepada panitia pertandingan. Namun jawaban yang diterima justru dianggap tidak masuk akal.
“Katanya alatnya tak konek antara panitia dan wasit. Jawaban itu lucu. Kalau pemerintah atau panitia belum siap dengan peralatan dan wasit yang profesional, sebaiknya jangan dulu adakan turnamen. Karena malah menimbulkan selisih paham antar desa dan pemain,” tegasnya.
Ia berharap ke depan panitia bisa lebih profesional agar turnamen Askab tidak menimbulkan gesekan di kalangan masyarakat.
Sementara itu, Koordinator Wasit Turnamen Askab PSSI Kepulauan Anambas, Suherwan, menegaskan bahwa keputusan untuk memberi tambahan waktu sepenuhnya berada di tangan wasit utama.
“Dalam satu pertandingan ada empat wasit, wasit tengah, dua asisten, dan satu cadangan. Wasit cadangan akan mengonfirmasi ke wasit tengah soal tambahan waktu. Tapi pada laga ini, tidak ada instruksi perpanjangan waktu dari wasit tengah,” jelasnya.
Menurutnya, keputusan itu bisa jadi karena pelanggaran yang terjadi di babak kedua dianggap tidak memakan waktu lama, sementara waktu terhenti lebih banyak terjadi di babak pertama.
“Kami tidak bisa mengintervensi keputusan wasit di lapangan. Setelah pertandingan, kami tetap lakukan evaluasi. Secara umum tahun ini pelaksanaan lebih rapi dan minim protes dibanding tahun-tahun sebelumnya,” tambah Suherwan.
Ketua Panitia Turnamen Askab PSSI Kepulauan Anambas, Heri Fahrizal, saat dikonfirmasi menyarankan agar persoalan teknis pertandingan ditanyakan langsung ke Komisi Wasit.
“Tugas kami sudah dibagi. Kalau soal teknis pertandingan, silakan tanya ke komisi wasit. Tapi tentu setelah turnamen selesai kami akan lakukan evaluasi menyeluruh,” katanya.
Heri mengakui masih ada kekurangan dalam pelaksanaan turnamen, namun pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan.
“Setiap tahun kami evaluasi dari sisi wasit dan pelaksanaan. Kita tidak bisa cari yang sempurna, tapi harus ada perbaikan agar Askab PSSI ke depan lebih baik,” tutupnya.*
*YAHYA




















