Dari Pinggir Lapangan, Moon Purba Sulut Api Kemenangan Piasan 4-0 atas Genting Pulur

0
21

Anambas, mandalapos.co.id — Siapa sangka kehadiran satu sosok bisa mengguncang semangat satu tim sepak bola. Tokoh masyarakat Piasan, Taufik Hidayah alias Moon Purba, menjadi magnet pembakar semangat luar biasa saat kesebelasan Piasan tampil menggila di laga lanjutan Piala PSSI Anambas di Stadion Utama Sulaiman Abdullah, Minggu (12/10).

Aura karismatik Moon Purba terasa sejak peluit awal dibunyikan. Dari pinggir lapangan, teriakan motivasinya bergema seperti komando perang. Tak butuh waktu lama, tim Piasan langsung menekan pertahanan Genting Pulur tanpa memberi ruang bernapas.

Baru satu menit laga berjalan, blunder fatal pemain belakang Genting Pulur membuat bola liar bergulir di depan gawang. Pemain bernomor punggung 15 dari Piasan tak menyia-nyiakan peluang emas itu. Gol cepat! Stadion pun bergemuruh, sementara Moon Purba mengepalkan tangan tinggi ke udara, tanda semangat tak boleh padam.

Belum sempat Genting Pulur menata ritme, badai Piasan datang lagi. Pemain nomor 7 melesat seperti kilat, menembus jebakan offside, dan melepaskan tembakan tajam yang tak mampu dibendung kiper lawan. Skor 2-0, dan suara sorakan “Piasan! Piasan!” menggema semakin keras.

Sementara itu, Genting Pulur sempat punya peluang lewat pemain nomor 10, tapi wasit mengangkat bendera tanda offside. Sampai peluit babak pertama berakhir, Piasan tetap unggul dua gol tanpa balas dengan Moon Purba terlihat memberi tepuk tangan bangga di tepi lapangan.

Memasuki babak kedua, Genting Pulur mencoba bangkit. Tapi semangat pemain Piasan, yang seolah terisi energi dari sosok Moon Purba, tak terbendung. Tekanan demi tekanan dilancarkan. Menit ke-48, Deni menambah penderitaan Genting Pulur lewat tendangan bebas maut yang melengkung indah ke pojok gawang.

Sorakan kembali membahana, dan Moon Purba tampak berdiri memberi semangat kepada pemain muda yang terus berlari tanpa kenal lelah. “Jangan kendur! Kita harus menang terhormat!” teriaknya lantang, terdengar jelas dari tribun.

Tak lama kemudian, giliran Wawan menorehkan namanya di papan skor. Di menit ke-56, ia menari melewati dua pemain belakang Genting Pulur dan menaklukkan kiper lawan dengan tenang. 4-0! Piasan benar-benar mengamuk.

Genting Pulur mencoba membalas, namun lini belakang Piasan tampil disiplin. Serangan balik mereka berulang kali dipatahkan, seolah tembok baja berdiri kokoh menjaga kehormatan kampung.

Hingga peluit panjang dibunyikan, tak ada tambahan gol. Skor akhir 4-0 — kemenangan sempurna bagi Piasan yang tampil bak pasukan tempur.

Di akhir laga, Moon Purba tampak menyalami satu per satu pemain. “Kemenangan ini bukan soal gol, tapi soal hati. Piasan harus selalu berjuang dengan jiwa!” katanya penuh wibawa.

Dengan semangat membara dan kepemimpinan moral dari Moon Purba, Piasan kini tak sekadar tim — tapi simbol kebanggaan dan persatuan masyarakat Piasan yang haus akan kejayaan.*

*YAHYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini