
Anambas, mandalapos.co.id – Sebagai salah satu daerah penghasil minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia, Kabupaten Kepulauan Anambas justru kerap mengalami kekurangan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, terutama jenis pertalite dan solar. Kondisi ini mendapat perhatian serius dari Bupati Kepulauan Anambas, Aneng.
Ia meminta pihak Pertamina, baik di tingkat pusat maupun regional zona barat, untuk meninjau ulang alokasi kuota BBM subsidi bagi Anambas.
“Besar harapan kami agar Pertamina dapat mengevaluasi kembali kuota BBM untuk Anambas. Karena 98 persen wilayah kami adalah lautan, dan mayoritas masyarakat menggantungkan hidup di laut sebagai nelayan,” ujar Bupati Aneng saat diwawancarai oleh TVRI, 19 Juni 2025.
Menurutnya, keterbatasan stok BBM subsidi sangat berdampak pada aktivitas nelayan yang kini justru memasuki masa-masa produktif melaut.
“Saat ini musim nelayan melaut, tapi banyak yang terhambat karena kekurangan pertalite dan solar. Kami minta perhatian serius agar kuota BBM subsidi bisa ditambah untuk Anambas,” tegasnya.
Pemerintah daerah menilai bahwa kebutuhan BBM subsidi untuk sektor kelautan dan perikanan di Anambas jauh lebih besar dibanding daerah daratan, mengingat karakteristik geografis dan mata pencaharian utama masyarakat.
Dengan peningkatan kuota BBM, diharapkan aktivitas ekonomi masyarakat pesisir dan nelayan dapat berjalan lancar, sekaligus memperkuat ketahanan pangan laut dan daya saing daerah kepulauan di perbatasan.*
*YAHYA