Kepsek SMAN Durenan Diduga Hindari Wartawan, Humas Sekolah Jadi “Tameng” Hidup

0
1888

Tulungagung, mandalapos.co.id – Seorang guru bidang Humas di SMA Negeri Durenan, Trenggalek, diduga melakukan tindakan serupa terhadap wartawan yang hendak melakukan konfirmasi ke pihak sekolah.

Awak media Mandalapos bersama rekan pada Kamis (18/9/2025) sekitar pukul 10.00 WIB mendatangi SMA Negeri Durenan untuk menemui Kepala Sekolah, Yessy Erma Kusuma Santi. Kedatangan tersebut bertujuan meminta klarifikasi terkait informasi adanya tarikan siswa dan aktivitas koperasi yang berada di luar sekolah.

Namun, wartawan kembali hanya ditemui oleh guru bidang Humas berinisial Ant, yang menyebut bahwa kepala sekolah tidak berada di tempat. Hal itu bertolak belakang dengan keterangan satpam sekolah yang menyatakan kepala sekolah masih berada di area sekolah.

“Mohon maaf, ibu kepala sekolah sudah saya cari ke mana-mana tidak ketemu, kelihatannya sudah keluar,” ujar Ant kepada wartawan.

Ironisnya, kedatangan ini merupakan yang ketiga kalinya awak media Mandalapos gagal bertemu langsung dengan kepala sekolah. Pada kunjungan pertama dan kedua, Ant juga memberikan alasan serupa. Bahkan pada kesempatan sebelumnya, ia sempat meminta agar wartawan yang masuk harus berasal dari Dewan Pers atau PWI. Meski awak media sudah menunjukkan sertifikasi Dewan Pers, Ant tetap tidak memperbolehkan masuk tanpa menunjukkan keanggotaan PWI.

Sikap tersebut dinilai bertentangan dengan UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 yang menegaskan perlindungan dan kebebasan pers dalam menjalankan tugas jurnalistik. Pasal 18 ayat (1) UU tersebut menegaskan, setiap orang yang secara melawan hukum menghambat atau menghalangi kinerja pers dapat dipidana hingga dua tahun penjara atau denda maksimal Rp500 juta. Selain itu, tindakan tersebut juga diduga melanggar UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Trenggalek, Alief Soeleman, turut menanggapi persoalan ini. Ia menyayangkan sikap Humas SMA Negeri Durenan yang dinilai kurang bersahabat dalam menerima tamu media.

“Pernah saya memberi masukan kepada Bu Yessy untuk mencari Humas yang istilahnya ater blater. Ater itu artinya sikap semanak yang keluar dari hati, sedangkan blater adalah sikap harmonis penuh persaudaraan dengan tamu yang datang,” ujar Alief saat dikonfirmasi, Jumat (19/9/2025).

Sebagai Ketua MKKS, Alief berjanji akan menyampaikan persoalan ini kepada Kepala SMA Negeri Durenan. Ia juga mengarahkan awak media untuk melaporkan kendala yang dihadapi kepada Kacabdin sebagai pihak berwenang.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala SMA Negeri Durenan, Yessy Erma Kusuma Santi, belum bisa dikonfirmasi terkait dugaan tarikan siswa maupun pernyataan guru bidang Humas yang dinilai menghalangi kerja wartawan.*

*edr

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini