
Mandalapos.co.id, Buton Tengah – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Muhammad Rijal, secara resmi menutup kegiatan pendampingan Penyusunan Cascading dan Crosscutting bagi instansi di lingkup Pemerintah Kabupaten Buteng. Acara ini berlangsung mulai 31 Januari hingga 3 Februari 2025, di Travelers Hotel Phinisi, Makassar.
Dalam sambutannya, Muh. Rijal menekankan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan sinergi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Ia menjelaskan bahwa Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang disusun setiap OPD harus selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah (RPJMP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis (Renstra), dan Rencana Kerja (Renja) OPD. Penyusunan cascading dan crosscutting yang tepat akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi anggaran secara maksimal.
Lebih lanjut, Muh. Rijal menyoroti pentingnya pembentukan tim kerja lintas OPD untuk mempercepat pencapaian target kinerja dalam berbagai sektor, seperti pengembangan pariwisata, peningkatan retribusi pajak, pemberdayaan UMKM, serta perencanaan zonasi dan pengembangan pelabuhan untuk kapal cepat, peti kemas, dan pelabuhan rakyat. Selain itu, tim ini juga akan berperan dalam pengembangan kawasan pertanian berbasis wisata buah, budidaya lobster, percepatan penanganan gizi buruk oleh Dinas Kesehatan, serta peningkatan kualitas pelayanan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Muh. Rijal juga menyoroti pentingnya analisis penggunaan kendaraan dinas roda empat, apakah lebih menguntungkan dengan sistem sewa atau pengadaan sendiri. Selain itu, ia menekankan bahwa seluruh indikator pembangunan manusia (IPM), khususnya di sektor pendidikan, harus terukur dengan jelas.
Sebagai langkah lanjutan, ia akan mengadakan pertemuan dengan perencana dan kepala dinas untuk mempresentasikan perencanaan masing-masing OPD. Hal ini bertujuan agar perencanaan daerah lebih terarah dan terstruktur.
“Saya ingin ada perubahan nyata demi kemajuan daerah. Niat saya sebagai Sekda adalah murni untuk memberikan manfaat bagi Buton Tengah,” tegasnya.
Muh. Rijal juga menginstruksikan kepada pimpinan OPD agar segera mengadakan rapat dengan kepala bidang dan kepala seksi setelah kembali ke Buton Tengah. Tujuannya adalah memastikan implementasi materi yang telah dipelajari selama pelatihan agar tidak hanya menjadi teori, tetapi benar-benar diterapkan dalam perencanaan daerah.
Pendampingan ini berlangsung selama tiga hari dengan menghadirkan narasumber dari Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI). Mereka memberikan materi mengenai metode penyusunan cascading dan crosscutting yang efektif.
“Kita menggunakan anggaran daerah yang tidak sedikit. Oleh karena itu, saya tekankan pentingnya asas manfaat dari kegiatan ini. Semua perencana di setiap dinas harus benar-benar memanfaatkan ilmu yang diperoleh dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.
Saat ini, nilai SAKIP Buton Tengah berada di angka 61,2 dengan predikat B. Ia berharap hasil pendampingan ini dapat membantu meningkatkan nilai SAKIP ke angka 70 dengan predikat BB. Adapun klasifikasi nilai SAKIP adalah sebagai berikut:
0-30: Predikat D
31-60: Predikat C
60-70: Predikat B
70-80: Predikat BB
Dengan langkah-langkah konkret yang telah dirancang, diharapkan Buton Tengah dapat mencapai target tersebut dan meningkatkan akuntabilitas kinerja pemerintah daerahnya. *(ADVERTORIAL)
*Laporan: Ahmad Subarjo