Kantor Pertanahan Buton Tengah Gagas Mediasi Damai Sengketa Lahan Desa Wadiabero-Kolowa

0
1

Buton Tengah, Mandalapos.co.id – Kantor Pertanahan Kabupaten Buton Tengah mengambil langkah proaktif dalam upaya penyelesaian konflik agraria dengan menjadi fasilitator mediasi sengketa batas lahan antara Desa Wadiabero dan Desa Kolowa di wilayah Kecamatan Gu.  Pertemuan penting ini dilaksanakan langsung di Kantor Pertanahan Kabupaten Buton Tengah pada hari Senin, 15 September 2025.

​Mediasi ini dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Buton Tengah, I Gde Beniyasa, S.Kom, S.ST., M.H., bersama dengan perwakilan resmi dari kedua desa yang berkonflik, yaitu perwakilan Desa Wadiabero dan perwakilan Desa Kolowa.

​Pertemuan mediasi ini bertujuan untuk membahas secara komprehensif permasalahan sengketa lahan yang telah terjadi, dengan fokus utama pada mengidentifikasi akar permasalahan yang melatarbelakangi konflik batas wilayah antar kedua desa tersebut. Diharapkan, dengan pemahaman yang mendalam mengenai sumber masalah, solusi yang ditemukan dapat bersifat permanen dan diterima semua pihak.

​Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Buton Tengah, I Gde Beniyasa, S.Kom, S.ST., M.H., menegaskan komitmen lembaganya untuk mendukung penyelesaian sengketa pertanahan yang didasarkan pada prinsip transparansi, adil, dan berkeadilan.

​”Kami berkomitmen penuh untuk menyelesaikan sengketa ini dengan menjunjung tinggi keadilan bagi seluruh masyarakat,” tegas I Gde Beniyasa.

Ia juga menekankan pentingnya koordinasi yang baik antara Desa Wadiabero dan Desa Kolowa dalam menyelesaikan sengketa lahan ini.

​”Penyelesaian ini harus mengedepankan koordinasi dan langkah-langkah persuasif antara kedua pihak demi terciptanya kepastian hukum dan perlindungan hak-hak masyarakat di masing-masing wilayah,” pungkasnya.

​Langkah mediasi yang digagas oleh Kantor Pertanahan ini diharapkan dapat menjadi titik terang bagi penyelesaian damai sengketa lahan, sehingga pembangunan dan kehidupan sosial di kedua desa dapat berjalan harmonis tanpa bayang-bayang konflik agraria.

Laporan : Ahmad Subarjo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini