Bupati Azhari Pastikan Wali Asuh Tepat untuk Masa Depan Pendidikan Buton Tengah Lewat Program Sekolah Rakyat

0
21
Bupati Buton Tengah, Dr. Azhari, didampingi Kepala Sekolah Rakyat, La Saruji, S.Pd, saat wawancara langsung peserta seleksi calon wali asuh. (Sumber Foto : Protokoler Buteng)

Buton Tengah, Mandalapos.co.id – Bupati Buton Tengah, Dr. Azhari, STP, M.Si, menegaskan pentingnya peran wali asuh dalam menyukseskan pelaksanaan Program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pendidikan dari Presiden Prabowo Subianto yang digulirkan melalui Kementerian Sosial RI.

Pernyataan itu disampaikan Bupati Azhari saat memimpin langsung proses wawancara seleksi calon wali asuh di Aula Pancana, Kantor Bupati Buton Tengah, Senin (22/9/2025). Ia menekankan bahwa pemilihan wali asuh bukanlah sekadar memenuhi syarat administratif, tetapi menjadi bagian penting dari upaya membentuk lingkungan belajar yang kondusif bagi para siswa.

“Seleksi ini bukan sekadar formalitas. Ini adalah upaya kami untuk memastikan bahwa calon wali asuh memiliki komitmen dan kepedulian tinggi terhadap pendidikan anak-anak kita,” tegas Bupati Azhari.

Menurut Azhari, wali asuh yang terpilih harus memiliki dedikasi dan kesungguhan untuk mengawal tumbuh kembang siswa yang sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu. Mereka tidak hanya bertugas mengawasi proses belajar, tetapi juga mendampingi kehidupan sehari-hari para siswa yang akan tinggal di asrama.

Saat ini, terdapat 150 siswa yang membutuhkan pendampingan dalam Program Sekolah Rakyat, yang terdiri dari 50 siswa tingkat Sekolah Dasar (SD), 50 siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 50 siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Untuk memastikan layanan yang optimal, Pemerintah Kabupaten Buton Tengah menyiapkan 15 wali asuh dengan skema satu wali mengasuh 10 siswa. Selain itu, ada enam wali asrama yang bertugas secara penuh di lingkungan asrama.

Bupati Dr.Azhari lakukan foto bersama dengan peserta seleksi calon wali asuh.

Para wali asuh dan wali asrama yang dipilih berasal dari unsur Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), maupun PPPK paruh waktu. Mereka diharapkan tidak hanya menjalankan fungsi pengawasan, tetapi juga menjadi teladan dan motivator bagi para siswa.

Secara finansial, wali asuh akan tetap menerima gaji pokok dari Pemerintah Kabupaten Buton Tengah. Sebagai tambahan, mereka memperoleh tunjangan kinerja (tukin) sebesar Rp3,7 juta per bulan yang disediakan oleh Kementerian Sosial RI. Sebagian besar dari mereka juga diwajibkan untuk tinggal di asrama demi memastikan pendampingan yang intensif bagi para siswa.

Bupati Azhari mengungkapkan, bagi peserta yang belum lolos seleksi tahun ini tidak perlu berkecil hati. Ia menegaskan akan ada kesempatan kembali di tahun-tahun berikutnya, seiring dengan rampungnya pembangunan gedung baru Sekolah Rakyat yang berlokasi di Desa Balobone.

“Pembangunan gedung baru Sekolah Rakyat di Desa Balobone ditargetkan selesai pada 2026 dan diproyeksikan dapat menampung 100 hingga 200 siswa. Ini menjadi peluang bagi calon wali asuh yang belum terpilih tahun ini untuk tetap mempersiapkan diri,” jelas Azhari.

Sebagai bagian dari persiapan pelaksanaan program, seluruh siswa dijadwalkan menjalani pemeriksaan kesehatan pada 22 September 2025. Mereka direncanakan mulai masuk asrama pada 26 September 2025.

“Saya berharap Sekolah Rakyat ini bisa berjalan optimal dan menjadi model pendidikan yang mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Buton Tengah,” kata Bupati Azhari menutup sambutannya.

Kegiatan seleksi wali asuh turut dihadiri oleh Kepala Sekolah Rakyat Buton Tengah, La Saruji, S.Pd, serta seluruh peserta seleksi. Kehadiran langsung Bupati Azhari pada proses wawancara seleksi menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam memastikan program ini berjalan sesuai harapan.

Program Sekolah Rakyat merupakan bagian dari kebijakan nasional yang berfokus pada pemberian kesempatan belajar bagi anak-anak dari keluarga miskin dan daerah tertinggal. Dengan pola asrama dan pendampingan intensif, program ini diharapkan mampu memberikan pendidikan yang setara dan membentuk generasi muda yang berdaya saing tinggi.

Pemerintah Kabupaten Buton Tengah menyambut program ini dengan antusias karena dinilai selaras dengan visi daerah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peran wali asuh menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang siswa secara holistik.

Dengan adanya seleksi ketat bagi calon wali asuh dan dukungan penuh dari pemerintah daerah, Program Sekolah Rakyat diharapkan menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya pemerataan akses pendidikan dan pembangunan SDM di Kabupaten Buton Tengah. *(ADV)

Laporan : Ahmad Subarjo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini