Mandalapos.co.id, Indramayu- Warga Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu, kini bisa bernafas lega. Bayang-bayang banjir rob dan abrasi yang kian menghantui saat air laut pasang tinggi, tidak akan lagi dirasakan setelah pembangunan breakwater atau pemecah ombak di kawasan Pantai Dadap selesai.
Tasiroh, warga setempat mengatakan, selama ini ia dan warga lainnya mengaku khawatir saat air pasang atau rob. Sebab tak jarang akibat tingginya ombak masuk hingga ke rumah warga.
“Sedih dan khawatir kan sering banjir. Sekarang alhamdulillah sudah surut dan lebih aman lah kita,” ujarnya, mengutip Diskominfo Indramayu, Selasa(21/9).
Breakwater di Desa Dadap dibangun sepanjang 1,8 kilometer dengan total anggaran senilai Rp57 miliar. Diperkirakan, proses pembangunan akan tuntas pada November mendatang.
Kepala Desa Dadap, Asyriqin, mengatakan, abrasi pantai di kawasan tersebut sangat tinggi. Setiap tahun setidaknya 25 meter daratan terkikis oleh ombak Laut Jawa tersebut.
“Tiga tahun saya menjabat kepala desa, sudah 75 meter daratan yang tergerus air. Jadi di depan breakwater itu, tadinya daratan,” ujar Asyriqin sambil menunjukan bekas daratan.
Ia mengaku sangat senang dan merasa terbantu atas pembangunan breakwater oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWS CC) tersebut.
Sementara itu, Bupati Indramayu, Nina Agustina Da’i Bachtiar berharap, breakwater yang telah dibangun agar benar-benar dapat melindungi warga dan pantai. Upaya perlindungan tersebut akan terus dilakukan di sepanjang pantai di wilayah Kabupaten Indramayu.
“Pantai kita sangat panjang dan perlu semuanya dijaga dan dilindungi dari bencana banjir rob atau pun abrasi. Insya Allah kita akan terus upayakan sampai semuanya tuntas,” ujar Nina.
***Resman.S