Mandalapos.co.id, Anambas — Tim dari Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Kementerian Perhubungan, melakukan penelitian terkait dampak kehadiran Tol Laut terhadap harga barang pokok dan penting di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Didampingi Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kepulauan Anambas, tim peneliti STIP Kemenhub mendatangi sejumlah agen sembako dan pengecer di wilayah Tarempa, Selasa (14/11/2023).
Kabid Perdagangan DKUMPP Kepulauan Anambas, Dahlia Harisa, mengatakan, selain mendampingi pihaknya juga menerangkan kepada Peneliti STIP Kemenhub bahwa Tol Laut memberikan dampak positif dalam hal ketersediaan barang pokok.
“Semenjak Tol Laut masuk berdampak positif sekali untuk sembako, sekarang jarang putus,” ujar Dahlia.
Menurut wanita yang akrab dipanggil Icha Hakim itu, dari segi harga jual juga terjadi penurunan sedikit, terutama di grosir atau agen.
“Bahkan di Pak Aming mereka bisa jual beberapa barang hampir menyamai harga Jakarta,” sebutnya.
Dibeberkan Icha Hakim, menurut para pengusaha dengan adanya Tol Laut mereka sangat terbantu dalam hal meminimalisir kelangkaan barang. Kendati demikian, komoditas seperti cabai dan telur yang notabenenya dibawa dari Tanjungpinang terkadang masih tersendat pengirimannya, khususnya ketika musim cuaca ekstrem.
Temuan lainnya yang didapati dari survey tersebut adalah adanya kenaikan harga jual di pengecer yang mencapai Rp3 ribu hingga Rp5 ribu.
“Itu sangat tinggi, Itu yang harus kita awasi dari pemerintah khususnya Disperindag, bagaimana pengecer tidak mengambil keuntungan terlalu tinggi dari barang yang disubsidi pusat melalui jasa Tol Laut,” ungkapnya.

Menyikapi kondisi ketersediaan barang yang rawan langka ketika memasuki musim utara (cuaca ekstrem). Icha Hakim pun berharap kapal Tol Laut tetap bisa berlayar mengarungi laut Anambas untuk membawa sembako.
“Kita juga sampaikan ke pengusaha yang pakai jasa tol laut harus memaksimalkan stoknya atau muatan barang sembakonya, takut nya tol laut tak berlayar,” tuturnya.
“Kalau diharapkan ke kapal swasta tetap terjadi kelangkaan, karena kapal kargo kecil tak dapat izin berlayar ke sini kalau cuaca ekstrem,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penelitian STIP Kemenhub di Kepulauan Anambas, Bashori, menerangkan pihaknya ingin melakukan penelitian terkait keadaan harga, untuk membandingkan perbedaan ketika sebelum dan sesudah hadirnya Tol Laut di Kepulauan Anambas.
“Dengan adanya Tol Laut ketersediaan barang selalu ada walau cuaca buruk. Kalau harga ada penurunan, tapi tak besar,” ungkapnya.
Bashori pun berharap keberadaan Tol Laut bisa berjalan sesuai dengan tujuan pemerintah, yakni mengurangi disparitas harga. **
*YAHYA





















