Mandalapos.co.id, Natuna — Sudah belasan tahun lamanya Warga Desa Kelarik Air Mali mengeluhkan keadaan Jalan H.Mansur RW 04 yang kondisinya telah rusak parah.
Menurut Kades Kelarik Air Mali, Dedi, jalan itu merupakan jalur strategis bagi pelajar setempat menuju ke sekolah SMP dan SMA di kecamatan tersebut.
Namun, kondisi jalan yang berlubang parah dan diapit oleh sungai bakau itu dinilainya sangat membahayakan warga.
Memang, ketika melintasi Jalan H Mansur, pengendara dituntut lihai dan ekstra konsentrasi jika tak mau kebablasan terjun ke sungai bakau.
“Jalan itu sangat penting untuk warga kami, karena itulah jalan penghubung antar Desa Kelarik Air Mali dan Desa Kelarik, bahkan anak-anak pelajar melawati jalan itu untuk pergi ke sekolah baik SMP maupun SMA tiap hari,” ungkap Dedi.
Menurut Dedi, ia juga sudah beberapa kali menimbun lubang-lubang di jalan tersebut, namun tidak pernah bertahan lama akibat hujan deras yang mengakibatkan air sungai meluap menutupi jalan.
“Saya sudah pernah menimbun jalan itu dengan dana pribadi, tapi tak tahan karena air sungai pasang, apalagi musim utara,” ujar Dedi
Pemerintah Desa Kelarik Air Mali, ungkap Dedi, juga sudah sering mengajukan perbaikan Jalan H.Mansur melalui musrenbang Kecamatan Bunguran Utara, dan selalu menjadi prioritas pertama.
Sayangnya meski jadi prioritas, usulan perbaikan jalan itu tak pernah direalisasikan oleh Pemkab Natuna.
“Pada tahun 2023 jalan ini kami bawa di musrenbang di kecamatan, sudah masuk prioritas 1, tetapi sampai di kabupaten tidak dianggap sama sekali,” sesal Dedi.
Dedi juga menaruh harapannya kepada para Anggota DPRD Natuna dari daerah pemilihan III, agar bisa maksimal mengawal aspirasi warga.
Sementara Camat Bunguran Utara, Mikratulhayat, juga membenarkan bahwa jalan tersebut menjadi usulamn prioritas kecamatan dalam Musrenbang Tahun 2023.
Terpisah dihubungi mandalapos, Anggota DPRD Natuna dari Dapil III, Marzuki, mengatakan dirinya belum pernah menerima langsung usulan terkait pembangunan Jalan H. Mansur di Desa Kelarik Air Mali.
“Ke saya belum pernah ada usulan itu, coba ditanyakan ke dinas terkait,” ujarnya.
“Kalau kita rapat dengan pemda pasti kita usul untuk dilaksanakan jika usulan itu prioritas utama di kecamatan. Tetapi mengingat kemampuan anggaran kita, mungkin kita ambil 1 dari setiap usulan kecamatan-kecamatan itu” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Natuna, Agus Supardi, mengatakan, lazimnya usulan kegiatan dilakukan berjenjang dari desa ke kecamatan hingga ke kabupaten.
“Jika dari desa sudah mengusulkan, dicek lagi masuk urutan berapa usulan tersebut. Nanti di tingkat kecamatan masuk usulan nomor berapa ? ” tuturnya.
Menurut Agus Supardi, Pemkab Natuna terus berupaya memenuhi fasilitas umum seperti jalan yang layak. Meski demikian, hal itu dilakukan bertahap menyesuaikan kemampuan anggaran daerah.
*Laporan: Zubadri
*Editor: Fian
