Aspirasi Cen Sui Lan: Proyek Jembatan Gantung Desa Lidi-Air Asuk Diduga Mangkrak

0
134
(Gambar atas) Cen Sui Lan (tengah) dan Ketua DPRD Anambas periode 2019-2024, Hasnidar, saat meninjau proyek jembatan gantung Desa Lidi-Air Asuk pada 24 Desember 2023 lalu. (Gambar bawah) proyek pembangunan jembatan gantung Desa Lidi-Air Asuk yang diduga mangkrak. (Foto: istimewa)

Anambas, mandalapos.co.id – Proyek pembangunan Jembatan Gantung yang menghubungkan Desa Lidi dan Air Asuk di Kabupaten Kepulauan Anambas diduga mangkrak. Hingga akhir Mei 2025, progres pembangunan masih sebatas tiang-tiang pondasi, tanpa tanda-tanda kelanjutan pekerjaan.

Proyek di bawah naungan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kepulauan Riau ini, dikerjakan oleh CV. Paga Indocota dengan nilai kontrak sebesar Rp6.167.906.000 yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2023. Kontrak kerja bernomor HK.02.01/SP-HS/Bb24.5/X/2023/01 menetapkan masa pelaksanaan selama 60 hari kalender. Artinya, proyek seharusnya rampung pada tahun 2024.

Dilansir dari ranaipos.com, pembangunan jembatan tersebut direalisasikan berkat aspirasi Anggota Komisi V DPR RI Dapil Kepulauan Riau, Cen Sui Lan (sekarang Bupati Natuna). Bahkan, proyek ini sempat dikunjungi langsung oleh Cen Sui Lan pada 24 Desember 2023.

Dalam kunjungan itu, turut hadir Kepala BPJN Kepri Stanley Cicero Tuatipanaya, Kepala BWS Sumatera IV Danil MT, PPK I BPJN Kepri Ir. Hendra, Ketua DPRD Anambas Hasnidar, serta pengusaha lokal Bukhari. Dalam pemberitaan saat itu, jembatan disebut akan segera diresmikan.

Namun, kenyataannya berbeda di lapangan. Sejumlah warga Desa Lidi menyebut pengerjaan proyek terhenti tanpa kejelasan.

“Kami hanya melihat tiang-tiang yang sudah dibangun, tapi tidak tahu mengapa pekerjaannya berhenti,” ujar seorang warga.

Warga juga menyoroti tidak adanya papan informasi proyek di lokasi pembangunan. Padahal, sesuai aturan, papan proyek wajib dipasang sebagai bentuk transparansi publik.

Kepala Desa Lidi, Sudarpi, membenarkan bahwa pembangunan jembatan memang sempat berjalan namun kini terhenti.

“Baru tiang-tiangnya yang dibangun. Saya dengar kabar proyek ini putus kontrak, tapi tidak tahu pasti,” jelasnya.

Menurut Sudarpi, panjang jembatan diperkirakan mencapai 300 meter. Ia menegaskan bahwa masyarakat sangat membutuhkan jembatan tersebut untuk membuka akses antara dua desa.

“Jembatan ini sangat kami butuhkan. Kami berharap pemerintah segera melanjutkan pembangunannya. Jangan sampai terbengkalai,” harapnya.

Hingga berita ini diterbitkan, awak media mandalapos masih berupaya menhubungi pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kepulauan Riau.*

*YAHYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini