Sekolah Rakyat Terintegrasi 69 Buton Tengah Resmi Beroperasi, Bupati Azhari Ucapkan Terimakasih Presiden Prabowo

0
2
Bupati Dr. Azhari dan Wakil Bupati Muh.Adam Basan (foto atas) dan Siswa-siswi Sekolah Rakyat Buton Tengah saat mengikuti MPLS (foto bawah).

​Buton Tengah, Mandalapos.co.id – Sebuah era baru dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dan pemutusan mata rantai kemiskinan antar generasi telah dimulai di Kabupaten Buton Tengah (Buteng). Sekolah Rakyat Terintegrasi 69 resmi mulai beroperasi, menandai langkah serius pemerintah daerah Buteng dalam mengadopsi program unggulan nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

​Peresmian operasional sekolah ini ditandai dengan pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dilaksanakan di Kampus B USN Kolaka sebagai lokasi hunian asrama sementara yang terletak di Desa Wakambangura, Kecamatan Mawasangka, Selasa, 30 September 2025.

Sekolah Rakyat sendiri merupakan inisiatif strategis pemerintah pusat untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas tinggi, khususnya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan kesempatan setara untuk mencapai kesuksesan dan mengubah nasib keluarga mereka.

Beroperasinya Sekolah Rakyat ini merupakan bentuk komitmen keseriusan Bupati Buton Tengah, Dr. H. Azhari, S.STP., M.Si dan Wakil Bupati, Muh Adam Basan, menghadirkan pendidikan berkualitas hadir di Buton Tengah.

Bupati Buton Tengah, Dr. H. Azhari, S.STP., M.Si., mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas pencapaian ini, yang merupakan hasil dari perjuangan panjang.

​”Alhamdulillah, akhirnya perjuangan yang telah kita lakukan selama beberapa bulan ini mulai membuahkan hasil. Sekolah Rakyat Kabupaten Buton Tengah resmi beroperasi dengan nama nasional Sekolah Rakyat Terintegrasi 69,” tulis Bupati Azhari melalui akun medsos.

Diungkapkan Bupati Azhari, setelah resmi beroperasi, langkah besar berikutnya, yaitu pembangunan kompleks utama Sekolah Rakyat Terintegrasi Kabupaten Buton Tengah. Kompleks pendidikan Sekolah Rakyat akan berlokasi di Desa Balobone, Kecamatan Mawasangka, melalui hibah lahan masyarakat setempat.

“Pembangunannya ditaksir akan menelan anggaran sekitar Rp200 miliar. Sekolah Rakyat Terintegrasi 69 diproyeksikan tidak hanya menjadi salah satu sekolah terbaik di Buton Tengah, tetapi juga di seluruh wilayah Kepulauan Sulawesi Tenggara,” ujar Bupati.

Bupati Dr. Azhari saat menghadiri dan memberikan arahan langsung ke siswa-siswa Sekolah Rakyat saat MPLS. (Sumber foto : Akun Fecebook Bupati)

​Bupati Azhari optimistis bahwa dalam tahun-tahun mendatang, manfaat dari Sekolah Rakyat akan semakin dirasakan luas oleh masyarakat Buton Tengah. Manfaat tersebut mencakup, peningkatan kuota peserta didik, hadirnya lapangan kerja bagi tenaga guru, wali asuh, wali asrama, petugas dapur, kebersihan, dan keamanan serta dampak ekonomi lokal melalui penyuplai bahan makanan untuk seluruh civitas sekolah.

Bupati Azhari mengutarakan penghargaan khusus disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto sebagai penggagas program. Kemudian Bupati menyampaikan apresiasi mendalam kepada berbagai pihak yang telah mendukung terwujudnya Sekolah Rakyat di Buton Tengah, yakni Menteri Sosial Syaifullah Yusuf, Wakil Menteri Sosial Agus Priyono, Gubernur Sultra Andi Sumangerukka, dan Rektor Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, Nur Iksan Halil.

​”Terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh pihak yang telah berjuang bersama mendukung beroperasinya sekolah rakyat di Kabupaten Buton Tengah,” tutur Bupati Azhari.

Sekolah Rakyat Terintegrasi 69 Buton Tengah saat ini menampung sebanyak 150 murid baru terdiri dari siswa SD 50 orang, SMP 50 orang dan siswa SMA 50 orang. Mereka akan menjalani pendidikan berasrama (boarding school) secara gratis, makan 3 kali sehari, dan fasilitas lengkap dan layak ditanggung negara.

​Resminya Sekolah Rakyat Terintegrasi 69 beroperasi memberikan harapan baru bagi generasi muda Buton Tengah. Pendidikan berkualitas yang terintegrasi ini diharapkan dapat mencetak Sumber Daya Manusia unggul yang mampu mandiri dan pada akhirnya, benar-benar memutus rantai kemiskinan khsusus di Kabupaten Buton Tengah.

Laporan : Ahmad Subarjo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini